Desain Grafis
Desain
grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk
menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks
juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa
dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.
Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses
pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun
disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Sejarah Desain Grafis
Dalam perkembangan
desain grafis, sudah pasti berkaitan dengan sejarah desain grafis. Berikut merupakan
sejarah desain grafis:
Sejarah desain grafis
tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa. Karenanya, produk
komunikasi visual tertua yang pernah ditemukan adalah lukisan gua di Lascaux, Perancis, yang diperkirakan
berasal dari 15.000-10.000 SM. Simbol-simbol berbentuk ideogram ini kemudian
berkembang menjadi aksara yang pada masa modern ini rutin kita gunakan di
layar.
Henry Cole menjadi salah
seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia
meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang
berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great
Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain
bergaya Victoria.
1851, The Great Exhibition Diselenggarakan di taman Hyde London antara
bulan Mei hingga Oktober 1851, pada saat revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan
industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam
bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana
Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
Dari tahun 1891 sampai
1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain
grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku dengan
desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris
membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga
mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan
karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau,
dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal
abad ke 20.
Kata Desain Grafis
pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of
Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins,
seorang desainer buku Amerika.
The signage in the
London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang
menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran
konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada
gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata.
Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot,
logo, menu, dll.
1950, International Style.
International atau Swiss style didasarkan pada
prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue
Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika,
sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana
tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada
ungkapan pribadi.
Perkembangan industi
desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini
menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First
Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan
diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus
tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik
para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah : Rudy
VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.
Sumber: